Enhance Microsoft Office with Plugins, Templates and Photos for PowerPoint, FrontPage, Outlook and Excel
CrystalGraphics is the leading provider of add-on products and services designed to enhance your Microsoft Office projects. CrystalGraphics' PowerPlugs add-ons for Microsoft Office are award-winning products that will add a more professional look to your presentations, emails, websites, spreadsheets and other documents! For more information, please visit www.CrystalGraphics.com.

Sunday, February 5, 2012

Membuka Saluran Baru



Dewasa ini persoalan hidup setiap insan manusia semakin beragam. Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan tidak berimbang dengan pertumbuhan akhlak yang luhur pada kebanyakan individu. Satu contoh permasalahan yang dinikmati setiap hari adalah masalah lingkungan hidup, sebut saja sampah, banjir, dan air kotor. Tiga masalah ini sudah cukup mewakili setiap masalah kehidupan secara keseluruhan.

Di ibukota kita Jakarta, banjir sudah menjadi sahabat warga metropolitan, ini membuat tidakan perbaikan dan membuka saluran baru menjadi pilihan yang mendesak untuk segera dikerjakan. Di Bandung kita mengalami sendiri berjalan sepanjang jalan yang tergenang air, saluran yang kotor, tersumbat dengan berbagai sampah kiriman yang terbawa sungai, dan menghadirkan bau tidak enak yang sangat mengganggu. Saluran yang tersumbat, menghambat aliran air, dan menghadirkan sampah dan penyakit.


Permasalah ini tidak banyak kita temukan di pedesaan, tapi di kota besar yang padat penduduk dan kecenderungan individu yang tidak peduli dan masa bodoh, turut menambah beban masalah dan peliknya persoalan. Jika masalah ini tidak diselesaikan, akan semakin menambah beban yang pasti akan diwariskan kepada generasi mendatang.
Mengapa kebanyakan manusia menjadi tidak peduli dan sulit mengendalikan diri? 
Tidak ada jalan lain, selain memperbaiki. Ini adalah pilihan yang mendesak. Apa jalan keluarnya?
Persoalan saluran yang membawah sampah dan penyakit, juga sering terjadi dalam setiap bagian kehidupan kita, baik bagi diri sendiri, dengan keluarga, lingkungan kerja, di organisasi, maupun di jemaat. Jika diri kita menemukan sampah dan kotoran masalah kehidupan di sekeliling kita, apakah kita akan termasuk pada golongan orang yang akan memilih sikap masa bodoh, atau kita akan mengupayakan potensi kita untuk menjadi saluran baru yang akan mengalirkan air jernih dan membawa kesegaran dan kesehatan bagi kehidupan?
Saya yakin kita sepakat untuk memilih berada di antara orang-orang yang berpikir positif sehingga dapat membuat pilihan yang tepat untuk berkata, saya akan menjadi orang yang membuka saluran baru, dan menjadi manusia pembawa jalan keluar setiap tantangan persoalan yang timbul dalam kehidupan, baik masalah pribadi, keluarga, masyarakat, terlebih gereja dan Tuhan.
Dari sekian banyak cara, beberapa akan kita ramu dalam ringkasan KIAT MENJADI SALURAN BERKAT.


Segala sesuatu kita minta Tuhan untuk campur tangan, karena Tuhan adalah Jalan Keluar kita. Dalam Yohanes 14:6 Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.”  selanjutnya Filipi 4:19, Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus.








Jangan mudah termakan isu, pelajari setiap masukan dan lakukan pembuktian tentang segala sesuatu yang membawa pada penyelesaian masalah dengan bijaksana. Amsal 25:11 “Perkataan yang diucapkan tepat pada waktunya adalah seperti buah apel emas di pinggan perak.” Dan dalam Mazmur 59:13 berbunyi, “Karena dosa mulut mereka adalah perkataan bibirnya, biarlah mereka tertangkap dalam kecongkakannya. Oleh karena sumpah serapah dan dusta yang mereka ceritakan,…”





Jangan biarkan kecerobohan merusak semangatmu. Tekad dan niat yang benar, jika tidak di lakukan dengan cara yang benar dan tepat waktu, akan menghasilkan satu kesulitan baru yang dapat menurunkan semangat, dan semangat yang menurun bisa melahirkan sikap masa bodoh dan cuek, sehingga berujung pada pilihan menjauh dan mundur. Yehezkiel 3:8,Lihat, Aku meneguhkan hatimu melawan mereka yang berkepala batu dan membajakan semangatmu melawan ketegaran hati mereka. II Tawarikh 15:7, “…,Tetapi kamu ini, kuatkanlah hatimu, jangan lemah semangatmu, karena ada upah bagi usahamu!"




Mintalah pendapat orang yang lebih tahu. Sedapat mungkin hindari diri kita dari cara mengambil kesimpulan yang serampangan tanpa mendengar dari orang yang lebih memahami. Sikap terburu-buru sering membuat kita lalai dan mengabaikan beberapa hal penting yang tidak dapat terlintas dalam benak kita jia sedang dalam situasi pikiran yang sempit. Keputusan yang tergesa-gesa akan merendahkan potensi kita. Salomo Buku Amsal 25:8 berkata, “…,jangan terburu-buru kaubuat perkara pengadilan. Karena pada akhirnya apa yang engkau dapat lakukan, kalau sesamamu telah mempermalukan engkau?” Selanjutnya dalam Pengkhotbah 5:1,  “Janganlah terburu-buru dengan mulutmu, dan janganlah hatimu lekas-lekas mengeluarkan perkataan di hadapan Allah, karena Allah ada di sorga dan engkau di bumi; oleh sebab itu, biarlah perkataanmu sedikit.”  Kisah Para Rasul 19:36, …, Hal itu tidak dapat dibantah, karena itu hendaklah kamu tenang dan janganlah terburu-buru bertindak.

Jagalah diri kita untuk selalu dapat menempatkan diri di tempat yang benar pada saat yan tepat. Kecerobohan kita dapat mendatangkan bencana bagi kita dan keluarga kita, maupun orang-orang di sekitar kita. Hindari hal-hal yang memungkinkan kita berada pada posisi yang salah. Tindakan pencegahan adalah awal kebijaksanaan yang menjaga ketentraman kita. Dalam Pengkhotbah 10:4 dikatakan, Jika amarah penguasa menimpa engkau, janganlah meninggalkan tempatmu, karena kesabaran mencegah kesalahan-kesalahan besar. Yeremia  31:16, Beginilah firman TUHAN: Cegahlah suaramu dari menangis, dan matamu dari mencucurkan air mata, sebab untuk jerih payahmu ada ganjaran, demikianlah firman TUHAN; mereka akan kembali dari negeri musuh.

Hindari kebiasaan menganggap remeh sesuatu, meskipun kita melihat hal-hal yang kita pikir sepele, namun jangan biarkan ini menjadi kebiasaan, karena satu saat kita akan terjebak dalam kesulitan hanya karena kebiasaan ini.  Memang kita harus optimis dalam menghadapi masalah yang besar sekalipun, namun dalam hal-hal kecilpun kita hendaknya menyikapi dengan cara seperti hal-hal besar. Sering kita diuji melalui perkara yang kecil dan sederhana, dan dari sinilah awal pembentukan sikap positif kita. Ulangan 4:9, “Tetapi waspadalah dan berhati-hatilah, supaya jangan engkau melupakan hal-hal yang dilihat oleh matamu sendiri itu, dan supaya jangan semuanya itu hilang dari ingatanmu seumur hidupmu. Beritahukanlah kepada anak-anakmu dan kepada cucu cicitmu semuanya itu,…” I Korintus 10:12, “Sebab itu siapa yang menyangka, bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah supaya ia jangan jatuh!”  Mazmur 141:3, Awasilah mulutku, ya TUHAN, berjagalah pada pintu bibirku!

Jangan menginterupsi hak orang lain, setiap orang berhak berbicara dan mengeluarkan pendapat. Hargai kebebasan orang lain dan hormatilah mereka terutama yang lebih tua, dan kepada mereka yang dipercayakan memegang tugas dan jabatan tertentu. Matius 19:19, “…, hormatilah ayahmu dan ibumu dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri." I Timotius 5:3,  “Hormatilah janda-janda yang benar-benar janda.” I Petrus 2:17, “Hormatilah semua orang, kasihilah saudara-saudaramu, takutlah akan Allah, hormatilah raja!”



Pikirkan gagasan-gagasan, jangan habiskan tenaga dan waktu untuk memikirkan kekuatiran. Jangan menghindar dari masalah, tapi hadapilah dengan gagasan-gagasan. Tuhan akan memberikan kekuatan dan hikmat untuk menghadapi dan menyelesaikannya. Matius 6:34, “…, Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari." Terimalah dan syukuri apa yang kita miliki karena hidup ini jauh lebih bernilai dari pada harta dan kekayaan. Lukas 12:23,  Sebab hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian.


Manfaatkan setiap kesempatan. Setiap saat adalah peluang untuk menciptakan hubungan persahabatan. Jika kita memiliki sahabat, kita memiliki dunia, dan jika kita memiliki Yesus sebagai Sahabat yang setia, kita memiliki hidup. Jauhkan niat yang menimbulkan pertengkaran. Amsal 18:24, Ada teman yang mendatangkan kecelakaan, tetapi ada juga sahabat yang lebih karib dari pada seorang saudara. Amsal 17:17,  Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran.


Berpikir dan bersikap dewasa, sadari kemampuan diri sendiri, dan hargai gagasan dan pembicaraan orang lain. Dalam banyak situasi, entah itu membuat kita sedih, tersinggung, marah dan lain-lain, terimalah itu dengan sikap positif, dan miliki selalu semangat untuk maju dan latihlah otak kita untuk menciptakan gagasan baru sebagai cara membina mental kita menjadi kuat dan mapan. Setiap kesulitan adalah latihan untuk menjadi lebih matang, lebih berkembang dan memiliki wawasan luas. Jangan membiasakan menghindar jika dalam kesulitan. Bersyukurlah bila kesulitan itu datang, karena kita akan segeran menjadi lebih bijak dan handal setelah itu. Roma 5:3,4  “…’Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan.”

Jangan menyibukkan diri untuk membuat perbandingan dengan orang lain. Bandingkan prestasi hari ini, dengan prestasi di waktu lampau. Akuilah jika orang lain memiliki kesamaan dengan kita atau jika kita tidak bisa menyamakan diri dengan orang lain karena kemampuannya. Sebab masing-masing diberikan karunia yang berbeda oleh Tuhan dengan maksud agar setiap bidang ada yang mengerjakan. Matius 25:15,  Yang seorang diberikannya lima talenta, yang seorang lagi dua dan yang seorang lain lagi satu, masing-masing menurut kesanggupannya, lalu ia berangkat.


Taatilah peraturan, hormati budaya, norma-norma masyarakat. Milikilah tata krama dan kesopanan yang berlaku. Hidup tertib adalah cerminan orang yang bijaksana. I Petrus  2:17,  “Hormatilah semua orang, kasihilah saudara-saudaramu, takutlah akan Allah, hormatilah raja!“  Matius  22:21, Jawab mereka: "Gambar dan tulisan Kaisar." Lalu kata Yesus kepada mereka: "Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah."

Buatlah perencanaan dan berlatihlah untuk mengerjakannya. Baik dalam pekerjaan pribadi, maupun dalam memenuhi tugas pelayanan di gereja atau organisasi. Membuat rencana kerja adalah kebijaksanaan penting dalam hidup, perencanaan adalah mencegah kerugian. Sebagai contoh di zaman perjanjian lama, Keluaran 26:30 Kemudian haruslah kaudirikan Kemah Suci sesuai dengan rancangan yang telah ditunjukkan kepadamu di atas gunung itu. Mintalah masukan dan nasehat dari orang yang berpengalaman dan libatkan nasehat-nasehat itu dalam rancangan kita. Amsal 15:22, Rancangan gagal kalau tidak ada pertimbangan, tetapi terlaksana kalau penasihat banyak.

Periksalah segalah sesuatu tentang diri sendiri secara rutin. Ambil waktu bermeditasi setiap hari dan gunakan waktu hening untuk berbicara dengan Tuhan. Jika ada, anda dapat menggunakan bahan renungan pagi atau pelajaran Alkitab harian (buku pelajaran sekolah sabat) Bacaan Alkitab Tahunan dan lain-lain. Hal ini seperti yang dilakukan oleh Daniel, berdoa tiga kali sehari (Doa Daniel). Daniel 6:11, Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat, pergilah ia ke rumahnya. Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya. Selanjutnya dalam perjanjian baru dikatakan dalam II Korintus  13:5, Ujilah dirimu sendiri, apakah kamu tetap tegak di dalam iman. Selidikilah dirimu! Apakah kamu tidak yakin akan dirimu, bahwa Kristus Yesus ada di dalam diri kamu? Sebab jika tidak demikian, kamu tidak tahan uji.

Naikkan Pujian dan syukur kepada Tuhan setiap hari, seperti Daniel. Dengan bersyukur, kita dapat tersenyum. Kita tidak akan pernah tersenyum tanpa bersyukur. Mazmur 42:12, Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan mengapa engkau gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku! Selanjutnya Kolose 3:15, “Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah.”





Kesimpulan.
Bila kita memulai dengan doa, maka kita akan mengakhiri segala sesuatu dengan senyuman. 
“Tak perlu sempurna
Untuk dikagumi,
Tak perlu tampil istimewa
Untuk selalu diperhatikan
Yang penting adalah…
Bagaimana menjadi
saluran berkat
bagi orang lain”
Setiap kali kita menawarkan bantuan, sesungguhnya kita sedang membuka saluran baru, dan setiap kita menciptakan gagasan baru, kita sedang membuka saluran baru.  Sebagai saluran berkat, kita mendatangkan keceriaan, semangat, membawa solusi, motivasi dan menebar pengaruh kesetiaan. Itulah cerminan iman yang disertai perbuatan, sebagai tolok ukur ketaatan kita kepada Tuhan. Bawalah gagasan-gagasan, dan jadilah saluran berkat.
 Yeremia 17:7 ,8, Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.

No comments:

Post a Comment