“Penurutan Harus Menjadi kebiasaan”
Oleh: Nursinta Manullang, S.Pd.
Sebagai seorang kristiani sudah tentu kita akan mengajarkan penurutan terhadap anak-anak kita semenjak bayi. Dengan uasaha yang lemah lembut dan tekun, kita memiliki tujuan agar dapat mencegah pertentangan pikiran yang dapat terjadi di kemudian hari antara kemauan dan wewenang, dimana hal ini sering menimbulkan kebencian bahkan permusuhan orang muda terhadap orang tua.
Seorang anak yang menurut kepada orang tuanya di rumah, dalam pergaulan dengan teman-temannya akan memberikan pengaruh yang sangat baik dan menyenangkan. Dengan perlahan-lahan anak itu dapat menebar pengaruh positif dalam membentuk tabiat temannya menjadi lebih baik.
Berikut adalah:
tips untuk menjadi penurut
tips untuk menjadi penurut
1. Anak- anak harus mempunyai tugas dan tanggung jawab di rumah tangga.
2. Jangan puaskan keinginan yang hanya mementingkan diri-sendiri
3. Bedakan keinginan dan kebutuhan. Kebutuhan harus di utamakan dari pada keinginan.
4. Jangan meminta sesuatu dengan cara memaksa.
5. Meminta dengan cara menangis adalah sikap memanjakan diri yang berlebihan.
6. Seorang anak tidak boleh memerintah terhadap orangtua
7. Mampu mengendalikan diri
8. Selalu tenang dan bersabar
9. Kalahkan kemalasan dengan rajin
10. Jangan membiarakan nafsu amarah mengusai diri.
Adalah merupakan sebuah dosa berbicara dengan cara yang marah atau merasa marah, sekalipun kita tidak berkata-kata.
Kita harus berjalan dengan sepatutnya, sambil memberikan suatu penampilan yang benar dari Tuhan. Mengeluarkan kata-kata yang marah adalah bagaikan menggesekkan batu api dengan batu api dengan sekejap hal itu akan menyalakan perasaan kemarahan.
Janganlah sekali-kali menjadi seperti duri yang menusuk. Didalam rumah tangga jangan biarkan dirimu menggunakan kata-kata yang kasar dan marah. Anak-anak harus mengundang tamu-tamu yang dari surga supaya datang ke dalam rumah kita masing- masing.
“Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya melebihi orang yang mendirikan kota” Orang yang memelihara keseimbangan pikiran pada waktu digoda untuk memanjakan kemarahan berdiri lebih tinggi di hadapan Allah dan Malaikat-Malaikat Surga daripada para jenderal yang termasyur, bahkan dari perwira yang pernah memimpin satu bala tentara untuk berperang dan meraih kemenangan . Kata seorang kaisar yang ternama di atas tempat tidurnya menjelang saat- saat kematiannya ”Diantara segala kemenangan- kemenanganku hanya satu yang memberikan penghiburan kepadaku sekarang ini, yaitu kemenagan yang telah kuperoleh terhadap sifat pemarahku yang hebat itu”. Alexander dan Caesar telah menemukan bahwa lebih mudah mengalahkan satu dunia dari pada mengalahkan diri mereka sendiri. Allah berkata dalam firmanNya, Efesus 6:1 -3 Hai anak-anak taatilah orang tuamu d dalam Tuhan, karena haruslah demikian. Hormatilah ayahmu dan ibumu- ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini: Supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi. Trimakasih. (Nursinta Manullang)
Penulis melayani sebagai Staf Pengajar di Perguruan Advent Bandung, sebagai isteri dari hamba Tuhan Pdt. K. Manullang, Gembala Jemaat Maranatha SDA Bandung, dan aktif dalam pelayanan di jemaat.
No comments:
Post a Comment